Don't Show Again Yes, I would!

Mengapa TikTok Dilarang di Berbagai Negara?

TikTok, aplikasi video pendek yang menjadi fenomena global, telah diblokir di beberapa negara karena dianggap sebagai ancaman keamanan nasional. Selain Amerika Serikat dan lebih dari separuh negara bagian, Kanada, Inggris Raya, dan beberapa negara di Uni Eropa dan Asia juga telah melarang aplikasi ini pada perangkat pemerintah mereka.

TikTok dianggap sebagai aplikasi yang kontroversial karena dapat mengumpulkan informasi pribadi penggunanya, termasuk lokasi, pesan langsung, dan data perangkat. Meskipun beberapa metode pengumpulan informasi TikTok dapat dihindari oleh pengguna, sebagian besar pengumpulan informasi bersifat otomatis dan tidak dapat dihentikan.

Banyak pejabat pemerintah khawatir bahwa TikTok dapat memberikan akses ke informasi sensitif dan terklasifikasi jika data pengguna jatuh ke tangan lawan mereka. Oleh karena itu, beberapa negara telah memutuskan untuk melarang aplikasi ini.

Alasan TikTok Diblokir di AS

Pada tahun 2020, mantan presiden Amerika Serikat, Donald Trump, memerintahkan untuk menjual TikTok ke Microsoft karena ia menganggap aplikasi tersebut merupakan ancaman keamanan nasional. Pemerintah AS khawatir bahwa data pengguna TikTok akan jatuh ke tangan pemerintah Tiongkok yang bisa memanfaatkannya untuk tujuan tidak baik.

Pada akhir tahun 2020, Kongres AS menyetujui mosi untuk melarang TikTok pada semua perangkat yang dikeluarkan oleh pemerintah federal. Pada hari Senin, Gedung Putih memerintahkan semua karyawan federal untuk menghapus aplikasi dalam waktu 30 hari ke depan.

Beberapa negara bagian AS juga telah melarang atau sebagian melarang TikTok dari perangkat pemerintah negara. Di beberapa negara bagian, gubernur bersemangat mengusulkan larangan nasional terhadap aplikasi tersebut. Beberapa universitas negeri yang dibiayai negara juga telah melarang penggunaan aplikasi di jaringan universitas.

Alasan TikTok Diblokir di Kanada

Pemerintah Kanada juga mengkhawatirkan tentang ancaman keamanan nasional yang diakibatkan oleh TikTok. Kepala petugas informasi Kanada memerintahkan agar perangkat yang dikeluarkan oleh pemerintah bebas dari TikTok, sebuah kesimpulan yang didukung oleh Perdana Menteri Justin Trudeau.

Mona Fortier, presiden Dewan Keuangan Kanada, mengatakan kepada BBC bahwa pelarangan tersebut adalah langkah preventif untuk menjaga kerahasiaan nasional.

“Pada perangkat seluler, metode pengumpulan data TikTok memberikan akses yang signifikan ke konten telepon,” katanya. “Meskipun risiko penggunaan aplikasi ini jelas, saat ini kami tidak memiliki bukti bahwa informasi pribadi Kanada telah dicuri atau digunakan untuk tujuan yang tidak diinginkan.”

Adapun alasan lain yang mendorong beberapa pemerintah untuk memblokir TikTok adalah karena kekhawatiran tentang pengaruhnya terhadap politik dan masyarakat. Sebagian besar pengguna TikTok berusia muda dan banyak dari mereka yang menggunakan aplikasi untuk menghasilkan konten yang menghibur dan lucu. Namun, ada juga pengguna TikTok yang memanfaatkan platform untuk menyebarkan pandangan politik dan kepercayaan mereka.

Beberapa pemerintah khawatir bahwa TikTok dapat digunakan untuk mempengaruhi opini publik dan memperkuat kelompok ekstremis. Misalnya, ada laporan tentang kelompok-kelompok supremasi kulit putih yang menggunakan TikTok untuk mempromosikan pandangan mereka dan merekrut anggota baru.

TikTok juga telah dikritik karena mengeksploitasi anak-anak dengan cara mempromosikan konten yang tidak pantas dan merusak. Beberapa pemerintah menganggap bahwa aplikasi ini dapat membahayakan kesejahteraan anak-anak dan remaja dan memutuskan untuk membatasi akses mereka ke platform.

Seiring dengan kekhawatiran keamanan dan politik, TikTok juga telah dikritik karena masalah privasi dan hak cipta. Ada laporan tentang TikTok yang mengambil klip video dari aplikasi lain tanpa izin dan menggunakannya di platform mereka sendiri. TikTok juga telah dituduh memanfaatkan data pengguna untuk menghasilkan uang dan mempromosikan iklan.

Semua kekhawatiran ini menyebabkan beberapa pemerintah memutuskan untuk membatasi atau melarang TikTok secara keseluruhan. Namun, beberapa pemerintah memutuskan untuk memperbolehkan penggunaan TikTok dengan beberapa syarat dan batasan. Misalnya, pemerintah Jerman dan Prancis mengizinkan penggunaan TikTok tetapi hanya dengan syarat bahwa data pengguna yang dikumpulkan harus tetap di Eropa.

TikTok dan ByteDance sendiri telah mencoba untuk menanggapi kekhawatiran ini dengan memperkuat kebijakan privasi mereka dan membentuk kemitraan dengan organisasi independen untuk memeriksa praktik keamanan mereka. Pada tahun 2020, TikTok membentuk tim keamanan global yang bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan memperkuat keamanan platform mereka.

Namun, meskipun upaya ini, kekhawatiran tentang TikTok tetap ada. Beberapa pemerintah masih memandang TikTok sebagai ancaman terhadap keamanan nasional dan kepercayaan publik. Belum jelas apa yang akan terjadi dengan TikTok di masa depan, tetapi pasti ada banyak isu yang harus diatasi sebelum aplikasi ini benar-benar diterima oleh semua orang.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *