Samsung dikabarkan mempertimbangkan untuk menghentikan penggunaan layanan mesin pencari default Google Search pada perangkat mobile-nya. Samsung berencana untuk menggantinya dengan Microsoft Bing yang menyematkan layanan chatbot AI yang disokong teknologi ChatGPT buatan OpenAI. Kabar tersebut telah membuat Google panik karena akan kehilangan pendapatan tahunan sebesar US$ 3 miliar (Rp 44 triliun) dari kontrak dengan Samsung.
Meskipun Microsoft Bing telah bertahan di tengah dominasi Google Search selama ini, berkat kemampuan AI yang dimilikinya, Microsoft Bing tiba-tiba menjadi pengancam bisnis Google Search yang sudah berdiri selama 25 tahun. Google pun merespons dengan meningkatkan teknologi AI-nya dan memperkenalkan proyek baru bernama ‘Magi’ yang dikembangkan oleh sekelompok designer, engineer, dan eksekutif yang didedikasikan untuk melakukan pengujian intens. Tujuannya adalah untuk menghadirkan pengalaman pengguna yang jauh lebih terpersonalisasi pada mesin pencari Google.
Menurut juru bicara Google, fitur AI akan menjadi komponen penting yang akan ditambahkan dalam mesin pencari Google. Google pun berlomba-lomba membuat chatbot serupa dengan Microsoft Bing, seperti chatbot Bard yang tengah diuji coba publik. Namun, Microsoft Bing merupakan yang pertama mengintegrasikan kemampuan chatbot-nya ke mesin pencari dan hal ini langsung membuat bisnisnya tumbuh signifikan.
Dalam jangka panjang, perubahan mesin pencari Google dengan dukungan AI ini akan mengubah kebiasaan manusia modern. Karena miliaran orang menggunakan mesin pencari Google setiap harinya untuk mencari informasi yang beragam, mulai dari restoran hingga diagnosa medis. Google perlu bergerak cepat untuk menyamakan langkah dengan membawa AI ke mesin pencari, terutama karena basis pengguna Google Search saat ini jauh lebih besar ketimbang Microsoft Bing.
Namun, tidak semua ide yang dikembangkan Google akan berakhir sebagai produk untuk dirilis publik. Google akan membagikan informasi detil mengenai fitur AI pada mesin pencarinya dalam waktu dekat. Sejauh ini, perubahan ini adalah cara bagi Google untuk menghadapi persaingan dengan Microsoft Bing dan untuk mempertahankan posisi teratas sebagai mesin pencari terbesar di dunia.