8 Pekerjaan Ini Ternyata Kebal AI!

Belakangan ini, masyarakat dibuat khawatir oleh kekuatan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dan teknologi yang semakin mengalami peningkatan. Pasalnya, kekuatan AI ini digadang-gadang dapat mengambil alih pekerjaan manusia di masa yang akan datang.

Meskipun demikian, masih ada beberapa pekerjaan yang dinilai ‘kebal’ terpapar AI, di mana pekerjaan-pekerjaan ini diklaim sangat sulit dan tidak mungkin untuk diotomatisasi.

  1. Pedagang Terampil
    Meski AI generatif meninggalkan kesan yang mengesankan, tetapi ini tidak dapat meniru keterampilan unik manusia tukang ledeng atau tukang listrik. Pekerjaan ini membutuhkan pengetahuan, ketangkasan, dan keterampilan pemecahan masalah, yang saat ini tidak dapat dilakukan AI.
  2. Konstruksi
    Dalam waktu dekat, sebagian besar pekerjaan yang terkait dengan perancangan dan rekayasa bangunan akan dilakukan dengan bantuan perangkat lunak AI, namun dalam hal memaku dan memasang batu bata, industri konstruksi masih memerlukan banyak tenaga kerja manusia.

Semakin banyak konstruksi yang dilakukan secara modular, yang berarti bahwa masing-masing komponen akan diproduksi di pabrik dengan printer 3D dan mesin lain di luar lokasi, dan kemudian dirakit di lokasi. Namun menurut laporan McKinsey, hanya 15 hingga 20 persen konstruksi baru yang bersifat modular pada tahun 2030.

“Untuk aktivitas yang tetap dilakukan di lokasi, kecil kemungkinannya sebuah perusahaan akan memecat seorang tukang kayu dan mendatangkan robot terbaru untuk melakukan semua yang dilakukan tukang kayu tersebut. Sebaliknya, mesin akan mengambil alih aktivitas individu dalam suatu peran. Artinya adalah para pekerja kita perlu belajar bekerja berdampingan – atau dalam peran hybrid – dengan mesin,” tambah laporan itu.

  1. Persiapan dan Penyajian Makanan
    Menurut laporan Goldman Sachs, setidaknya setengah dari pekerjaan memasak dan menyajikan makanan tidak dapat dilakukan oleh AI atau robot. Bandingkan dengan sektor hukum, dimana laporan tersebut menyebutkan bahwa 40% tugas dapat sepenuhnya digantikan dengan AI dan 60% setidaknya dapat dilengkapi dengan mesin.

Hal ini tidak berarti bahwa otomatisasi tidak akan berhasil dalam industri makanan. Diketahui kini, jaringan restoran cepat saji White Castle saat ini sudah menggunakan robot di beberapa lokasi untuk membalik burger dan memasak kentang goreng.

  1. Psikologi dan Konseling
    Saat ini ada banyak aplikasi AI yang dirancang untuk bidang konseling dan kesehatan mental, bahkan chatbot AI percakapan diperkirakan akan memiliki pasar sebesar US$1,25 miliar pada tahun 2025.

Namun, meski aplikasi chatbot AI dapat melakukan konseling kesehatan mental dasar dan bahkan dapat memandu pengguna melalui latihan seperti terapi perilaku kognitif, aplikasi tersebut tidak dapat menggantikan terapis manusia, dan juga tidak dirancang untuk itu.

Pekerjaan perawatan kesehatan lainnya yang banyak berinteraksi dengan manusia, seperti perawat dan dokter, kemungkinan besar tidak akan tergantikan oleh AI.

  1. Guru Sekolah Dasar
    Saat ini pendidikan berjalan beriringan dengan teknologi. Salah satunya adalah inovasi menarik seperti pembelajaran online dan aplikasi bimbingan belajar bertenaga AI yang menyesuaikan pembelajaran untuk masing-masing siswa.

Namun ada keterbatasan yang melekat pada apa yang dapat dilakukan AI di dalam kelas, terutama untuk mengajar anak-anak.

Menurut seorang ahli, di tingkat prasekolah dan sekolah dasar, terdapat kebutuhan yang kuat akan interaksi antarmanusia dan AI belum dapat menggantikan hal tersebut.

  1. Atlet dan Pelatih Profesional
    Saat ini, kehebatan fisik dan mental atlet profesional hampir mustahil untuk ditiru dalam mesin.

Hal ini tidak berarti bahwa atlet dan pelatih belum mendapatkan manfaat dari AI. Ada aplikasi yang melacak pergerakan akurat setiap pemain dan membuat rekomendasi untuk meningkatkan performa dan mengurangi cedera.

Ke depan, para pelatih akan memanfaatkan AI untuk mengidentifikasi rekrutan terbaik, menganalisis strategi pertahanan lawan, dan membuat rekomendasi pelatihan yang ditargetkan untuk masing-masing pemain. Namun seperti halnya guru dan terapis, tidak ada yang bisa menggantikan faktor manusia sebagai pelatih yang baik.

  1. Pengemudi
    Meski saat ini sudah ada mobil tanpa pengemudi, tetapi para ahli memprediksikan bahwa perjalanan tanpa pengemudi di area tertentu masih jauh untuk diterapkan secara luas. Ahli mengatakan alasan mengemudi di dunia nyata tidak dapat diprediksi dan besarnya tanggung jawab yang dibebankan pada perusahaan mobil tanpa pengemudi menjadi faktor tersendiri.
  2. Pemikir Kreatif (Creative Thinkers)
    Pengusaha, penemu, penulis, dan aktor adalah pekerjaan yang pasti akan menggunakan AI generatif sebagai alatnya. Namun ChatGPT menurut definisinya tidak bisa berpikir di luar kebiasaan.

Ahli mengatakan bahwa pekerjaan yang benar-benar membutuhkan tingkat kreatif adalah pekerjaan yang paling aman di era AI. Apalagi aktivitas yang dihasilkan manusia, terutama yang bersifat high-end, masih banyak digandrungi.

Jadi, meskipun AI dapat menghasilkan laporan pendapatan bisnis atau hasil pemilu, analisis mengenai makna semua hal tersebut, atau memberikan sudut pandang, setidaknya untuk saat ini masih memerlukan seorang penulis manusia. (AA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *