Daftar 11 Startup RI Paling Menjanjikan Se-Asia

Saat ini ada 11 startup RI yang dinilai sebagai perusahaan paling menjanjikan di Asia. Mereka mampu membuat terobosan baru dan bersaing sehat di tengah seretnya pendanaan dan kondisi seperti tech winter yang terjadi belakangan ini.

Daftar dari Forbes Asia 100 to Watch 2023 menyoroti perusahaan kecil dan startup dengan prospek menjanjikan yang menargetkan pasar kurang terlayani atau menerapkan teknologi baru.

Teknologi yang dimaksud mulai dari AI generatif sampai diagnostik kanker berbasis darah. Tak hanya itu juga mencakup inovasi ramah lingkungan, seperti startup pengembangan protein alternatif berbasis serangga dan digitalisasi produksi susu untuk meningkatkan hasil.

Tiga belas negara dan wilayah terwakili dalam 11 kategori, termasuk bioteknologi dan layanan kesehatan, e-commerce dan ritel, serta keuangan.

Singapura saat ini memimpin daftar tersebut untuk tahun kedua, dengan menyumbang 20 perusahaan ke dalam daftar. Lalu diikuti oleh Hong Kong dengan 15 perusahaan dan China daratan dengan 11 perusahaan. Perusahaan di Indonesia dan Filipina masing-masing menyumbang 11 dan 9 perusahaan.

Berikut ini 11 daftar perusahaan kecil dan startup RI dengan prospek kuat yang masuk dalam daftar Forbes

1. Beleaf

Startup pertanian hidroponik yang didirikan tahun 2019 lalu. Investor utamanya termasuk Alpha JWC Ventures, BRI Ventures, MDI Ventures, dan Openspace Ventures.Perusahaan tersebut menanam sayuran hijau, herba, dan umbi-umbian untuk mitra seperti jaringan hotpot Haidilao dan raksasa e-commerce Shopee.

Pada tahun 2022 turut mendukung petani Indonesia dengan panduan pertanian, dukungan teknis, dan layanan pemasaran.

Operasi Beleaf mencakup lahan pertanian seluas lima hektar dan perusahaan mengklaim memiliki 20 mitra FaaS.

2. Chickin

Chickin lahir 2020 silam Investor utamanya adalah 500 Global, East Ventures, Plug and Play APAC.
Chickin menggunakan teknologi IoT untuk pengelolaan unggas dan distribusi daging.

Perusahaan ini juga menawarkan peralatan pertanian cerdas yang terintegrasi dengan teknologi berbasis cloud, yang disebut CI-Touch, untuk mengoptimalkan pengendalian iklim, manajemen peralatan, dan kondisi kehidupan ternak. Startup ini mendukung lebih dari 9.800 peternak ayam.

3. Cosmart

Startup ecommerce dan retail Cosmart ini baru berdiri pada 2022 lalu dengan investor utama East Ventures, Lightspeed Venture Partners, dan Vertex Ventures.

Cosmart, sebuah platform e-commerce berbasis keanggotaan untuk barang-barang penting. Melalui situs web dan aplikasi selulernya, pengguna dapat melakukan pembelian barang-barang rumah tangga dan makanan ringan dalam jumlah besar, yang diklaim oleh startup tersebut ditawarkan dengan harga lebih rendah daripada supermarket. Pada tahun 2022, Cosmart berhasil mendapatkan pendanaan awal sebesar US$5 juta untuk ekspansinya di Asia Tenggara.

4. Crowde

Didirikan sejak tahun 2016, Crowde merupakan startup dengan investor utama Revisse Partners, Great Giant Foods, Gree Ventures, Mandiri Capital Indonesia, Monk’s Hill Ventures, Strive, dan UMG Idealab.

Startup pinjaman peer-to-peer, Crowde, bertujuan membantu petani Indonesia mengembangkan bisnis mereka. Lewat Crowde, petani dapat mengajukan pinjaman dengan menentukan jumlah yang mereka butuhkan, komoditas apa yang ingin mereka tanam dan luas lahan yang tersedia.

5. Dagangan

Dagangan didukung oleh investor utama 500 Global, AC Capital, Blue Bird Group, BTPN Syariah, Cyberagent Capital, GK Plug and Play, K3 Ventures, Monk’s Hill Ventures, Prasetia Dwidharma, dan Spiral Ventures

Dagangan adalah platform perdagangan sosial yang menargetkan masyarakat perdesaan di Indonesia yang kekurangan akses terhadap kebutuhan sehari-hari.

Melalui aplikasi Dagangan, pelanggan di lebih dari 20.000 desa di seluruh Indonesia dapat membeli bahan makanan, pakaian, dan lainnya, dengan layanan pengiriman satu hari.

6. Fresh Factory

Fresh Factory merupakan startup logistik dan transportasi yang didirikan pada 2020.
Investor utamanya dari East Ventures, Indogen Capital, Tap Applied Agri Services, Prima Adhisarana Indonesia, Kyobo Securities, Nusantara Card Semesta, NTUitive, Tridaya Rhema Solusi, Ubi Kapital Indonesia, Prasetia Dwidharma, SBI Ven Capital, Trihill Capital, Y Combinator.

Startup ini menggunakan perangkat IoT di lebih dari 40 gudang untuk memantau suhu dan melacak lokasi produk, serta fungsi lainnya.

7. Gokomodo

Gokomodo lahir pada 2019 lalu. Saat ini investor utamanya termasuk East Ventures, Eight Capital, Indogen Capital, K3 Ventures, Sahabat Group, Sampoerna Financial, SMDV, Triputra, dan Waresix.

Gokomodo menyediakan layanan pengadaan dan e-commerce untuk perusahaan di industri pertanian dan komoditas di Indonesia. Melalui platform online startup tersebut, perusahaan dapat memesan produk seperti peralatan pertanian dan peralatan keselamatan dari 68 merek.

Perusahaan ini didukung oleh AppWorks, Beacon Capital, Intudo Ventures, Mandiri Capital Indonesia, dan Openspace Ventures.

Startup yang berbasis di Jakarta ini merupakan bagian dari Intersoft Solutions di Indonesia, mengklaim telah memproses lebih dari US$500 juta pembayaran digital dan melayani 100.000 bisnis.

9. Saturdays

Startup ritel ini berdiri pada 2016. Saat ini Saturdays memiliki investor utama Alpha JWC Ventures, Alto Partners, Altara Ventures, DSG Consumer Partners, Genesis Alternative Ventures, dan Kinesys Group.

Startup yang fokus berjualan kacamata ini mengoperasikan 45 toko fisik di seluruh Indonesia, memungkinkan pelanggan untuk “mencoba” desain secara virtual melalui situs web dan aplikasi mereka.

10. Tip Tip

Startup teknologi konsumen ini didirikan pada 2021. Dengan investor utama East Ventures, SMDV, dan Vertex Ventures.

Perusahaan ini bertujuan untuk ekonomi kreator di Asia Tenggara, TipTip membantu influencer di Indonesia terhubung dengan penggemar dan memonetisasi konten mereka.

Dengan pendanaan lebih dari US$23 juta, startup ini mengklaim telah bekerja dengan lebih dari 10.000 pembuat konten.

11. Xurya

Startup di bidang konstruksi dan engineering ini didirikan tahun 2018. Investor utamanya ada AC Ventures, Clime Capital, Crevisse, East Ventures, GoTo, Mitsui & Co., New Energy Nexus, Prasetia Dwidharma, Saratoga Investment, Sermsang Power Corp., dan Schneider Electric. (AA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *