Ini 3 Bentuk Modus Penipu Lewat WhatsApp

Modus penipuan yang dapat menguras rekening penggunaannya akhir-akhir belakangan ini marak terjadi. Salah satu modusnya dilakukan melalui pesan singkat di aplikasi Whatsapp.

Contohnya, modus penipuan dilakukan dengan mengirimkan surat undangan pernikahan digital ke nomor Whatsapp pribadi calon korban. Dalam pesan tersebut, penipu mengarahkan agar calon korban membuka undangan digital tersebut yang ternyata file APK yang harus diunduh.

Dirjen Aptika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan menjelaskan kini dalam melancarkan aksinya, pertama-tama para penipu ini akan membuat akun rekening atas nama orang lain. Setelah rekening jadi, orang tersebut akan diberi uang dan rekening akan dipegang sang penipu.

“Ditemui di lapangan, mereka menggunakan orang lain untuk mendaftar abis itu kasih upah abis itu akun bank mereka ambil,” jelas Semuel.

Berikut beberapa modus penipuan yang terjadi di era digital saat ini:

  1. Tawaran Menggiurkan

Semuel menjelaskan salah satu ciri penipuan adalah adanya tawaran yang tidak masuk akal atau bombastis. Misalnya menawarkan harga ponsel yang jauh lebih murah dari harga pasar.

“Jangan terkecoh tawaran-tawaran tidak masuk akal, harga HP tadinya Rp 10 juta bisa dengan saya Rp 2 juta. Sudah pasti scam,” kata Semuel.

  1. Telepon, Chat, atau SMS yang Tidak Jelas

Ciri kedua yang dijelaskan Semuel adalah adanya pesan yang tidak jelas dari orang yang tidak dikenal. Ini bisa berupa telepon, WhatsApp maupun SMS.

“Contoh kan undangan, yang kirim undangan nggak dikenal, yang nikah nggak kenal. Ke kepoan masyarakat main klik aja,” ujar Semuel.

  1. Penipuan Social Engineering

Cara terakhir adalah social engineering. Para penipu akan menggunakan kelemahan korbannya untuk bisa melakukan kejahatannya.

“Menggunakan social engineering, kelemahan-kelemahan kita,” pungkas Semuel. (AA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *