Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) meyakini bahwasanya jumlah unikorn (unicorn) dan dekakorn (decacorn) di Tanah Air akan terus bertambah dalam beberapa tahun ke depan, sejalan dengan upaya yang mereka lakukan dalam mengembangkan startup.
Wakil Menteri Kemenkominfo, Nezar Patria mengatakan bahwa seiring dengan bertambahnya perusahaan rintisan di Indonesia maka kontribusi terhadap ekonomi nasional juga akan tumbuh. Kemenkominfo pun berkomitmen untuk mendukung pengembangan startup dari seluruh sisi.
“Saya kira kalau jadi unicorn pasti akan dikembangkan lebih besar lagi, mungkin akan jadi decacorn. Akan banyak investor yang datang dan Kemenkominfo dalam hal ini full backup kebutuhan apa saja (sesuai dengan kebutuhan startup),” ujar Nezar, dikutip dari Bisnis.com, Jumat (29/09/2023).
Unicorn sendiri adalah perusahaan rintisan dengan valuasi di atas US$1 miliar. Adapun e-Fishery menjadi satu-satunya unicorn yang muncul di Indonesia hingga kuartal III/2023. Nezar menambahkan, bahwasanya dukungan secara menyeluruh yang Kemenkominfo kasih berupa pembukaan jaringan dengan ekosistem masyarakat digital. Salah satunya, dengan literasi digital.
Lebih lanjut, Nezar mengungkapkan Kemenkominfo akan menyiapkan setidaknya sekitar 9 juta beasiswa talenta digital untuk memangkas gap digital di Tanah Air. Nezar pun mengungkapkan bahwa ia berambisi dengan adanya bantuan tersebut, setidaknya ada 50 juta orang yang akan melek digital di Indonesia di periode lima tahun ke depan.
Nezar mengharapkan banyaknya talenta digital dapat berkontribusi pada pengembangan startup yang inovatif dan kreatif. Selain itu, para startup juga diharapkan dapat mengadopsi teknologi digital terbaru, seperti penggunaan kecerdasan buatan untuk membantu masyarakat lebih jauh lagi.
“Program-program itu terus kami genjot dan kita bisa lihat hasilnya beberapa bertumbuh di dalam ekosistem ini membuka lapangan kerja baru, memberikan inovasi-inovasi yang sangat berguna membantu masyarakat,” ujar Nezar.
Dikutip dari Bisnis.com, Indonesia akan mengalami bonus demografi pada 2030, dengan estimasi jumlah angkatan kerja produktif mencapai 64 persen dari total penduduk. Oleh karena itu, pemerintah memang sedang giat-giatnya dalam mempersiapkan talenta digital Indonesia.
Kemudian, mengingat proyeksi ekonomi digital Indonesia bisa mencapai US$146 miliar atau sekitar Rp2.263 triliun pada 2025. Diketahui, bahwa tidak hanya Kemenkominfo yang berupaya untuk memberikan suntikan dana guna mengembangkan talenta digital.
Akan tetapi, juga meliputik Kementerian Koordinator Bidang perekonomian dengan Program Siber Kreasi, Kementerian Ketenagakerjaan dengan Kartu Prakerja, dan lain sebagainya. (AA)