Lima Daftar Startup Israel, Ada yang Diakuisisi Google!

Israel diketahui memiliki sejumlah perusahaan rintisan alias startup yang telah mendunia. Beberapa di antaranya memiliki rekam jejak pendanaan yang besar, bahkan ada pula telah diakuisisi perusahaan besar seperti Google.

Israel menjadi salah satu ekosistem tempat startup bertumbuh dalam beberapa tahun terakhir, dibandingkan dengan tempat lainnya di luar Silicon Valley. Dengan didukung berbagai program kewirausahaan, peluang startup bertumbuh di negara ini semakin besar.

Dilansir dari Startup National Central, Rabu (18/10/2023) berikut lima startup Israel di antaranya yang telah dikenal dunia. Beberapa di antaranya bahkan ada yang sudah sering digunakan di Indonesia.

1. StarkWare Industries

StarkWare Industries, perusahaan yang bergerak di bidang keamanan teknologi di industri kriptografi. Saat ini, perusahaan tengah mengkomersialisasikan sistem kriptografi baru yakni zero-knowledge proof system untuk mengatasi hambatan skalabilitas blockchain.

StaekWare Industries ini telah berdiri sejak 2017 silam dengan model bisnis business-to-business (B2B) dan kini telah memiliki jumlah karyawan rentang 51-200 orang. Sejumlah produk yang ditawarkannya antara lain StarkEx, StarkDEX, StarkNet, StarkPay yang menyasar market global.

Perusahaan ini secara total mendapatkan pendanaan sebesar US$ 261 juta atau setara Rp 4,09 triliunan (Kurs Rp 15.700). Pendanaannya berada di level seri D, dengan besaran pendanaan terakhir US$ 100 juta pada 2022 silam. StarkWare telah menjaring sebanyak 30 investor.

2. Firebolt

Firebolt Analytics didirikan sejak 2018 silam. Dengan menggabungkan arsitektur database berkinerja tinggi dengan skala data lake yang tak terbatas, Firebolt memungkinkan pengguna melakukan analisis dengan kecepatan luar biasa pada data berukuran terabyte dan petabyte.

Firebolt telah memiliki jumlah karyawan rentang 51-200 orang. Total keseluruhan Firebolt telah mendapatkan pendanaan sebesar US$ 269 juta atau setara Rp 4,22 triliunan. Pendanaannya berada di level seri C, dengan besaran pendanaan terakhir US$ 100 juta pada 2022 silam. Startup ini telah menjaring sebanyak 9 investor.

3. Monday.com

Monday.com, sebuah aplikasi perangkat lunak manajemen kerja tim yang telah berdiri sejak 2012 silam. Monday.com dapat disesuaikan sepenuhnya agar sesuai dengan vertikal bisnis apa pun mulai dari perusahaan rintisan hingga perusahaan besar. Kini Monday.com ini punya total pengguna lebih dari 186.000 pelanggan di lebih dari 200 industri dan di lebih dari 200 negara dan wilayah.

Monday.com memiliki kantor di Tel Aviv, New York, Miami, Chicago, Denver, London, Warsawa, Sydney, Melbourne, São Paulo, dan Tokyo. Perusahaan ini memiliki lebih dari 500 orang karyawan. Perusahaan ini juga telah resmi IPO di NASDAQ pada Juni 2021 silam.

Sebagai sebuah perusahaan publik, Monday.com hingga kini telah mendapatkan pendanaan sebesar US$ 958,1 juta atau setara Rp 15,04 triliunan. Perusahaan ini memiliki total kapitalisasi pasar atau market cap senilai US 7,69 miliar. Startup ini telah menjaring sebanyak 13 investor.

4. Bookaway

Bookaway, platform online yang memfasilitasi pemesanan layanan perjalanan darat, dari pemasok transportasi lokal di seluruh dunia. Perusahaan membantu wisatawan menemukan layanan terbaik dan merencanakan perjalanan dengan mudah, serta membantu mitranya memperluas jangkauan pelanggan mereka.

Bookaway telah berdiri sejak 2017 silam, dengan proyeksi jumlah karyawan pada rentang 51-200 karyawan. Perusahaan ini bergerak di bidang retail dan marketing, serta menyasar pasar global.

Bookaway kini berada pada level pendanaan seri C, dengan pendanaan terakhir sebesar US$ 35 juta. Sementara secara keseluruhan, perusahaan ini telah mendapat pendanaan hingga US$ 81 juta atau setara Rp 1,27 triliunan dan punya sebanyak 8 investor.

5. Waze

Waze adalah aplikasi navigasi berbasis komunitas yang menggunakan data real-time dari penggunanya untuk memberikan rute terbaik ke tujuan pengemudi. Aplikasi ini memperhitungkan kecelakaan, kemacetan lalu lintas, alat pengukur kecepatan, konstruksi, dan hambatan lain yang dapat memperlambat pengemudi.

Tak hanya itu, Waze juga memungkinkan pengemudi melaporkan bahaya dan penutupan jalan, serta melihat keberadaan pengguna lain di jalan. Perusahaan yang telah berdiri sejak 2007 oleh orang Israel ini telah menjadi bagian anak usaha Google sejak 2013 silam.

Waze diproyeksikan memiliki lebih dari 500 karyawan. Secara keseluruhan, perusahaan sempat memperoleh pendanaan sebesar US$ 67 juta atau setara Rp 1,05 triliun. Adapun pendanaan terakhirnya yang masuk tercatat sebesar US$ 30 juta pada 2011 silam, sebelum diambil Google. Diperkirakan Google merogoh kocek US$ 1,15 miliar untuk akuisisi perusahaan ini. (AA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *