Linkedln PHK Massal Sebab Medsos

LinkedIn mengumumkan baru saja menggelar pemutusan hubungan kerja (PHK) massal atas 688 pegawai di divisi engineering, HRD, dan keuangan. PHK ini adalah yang kedua dalam setahun terakhir.

Menurut Reuters, kebijakan PHK gelombang kedua di LinkedIn berdampak terhadap lebih dari 3 persen pegawai yang jumlahnya melebihi 20.000 orang.

“Sambil merampingkan proses pengambilan keputusan dan menyesuaikan struktur organisasi, kami terus berinvestasi di prioritas strategis untuk masa depan dan terus memberikan ilai kepada anggota dan pelanggan kami,” kata LinkedIn dalam blog perusahaan.

Data Challenger, Gray, & Christmas yang dikutip Reuters menyatakan ada sekitar 141.516 pekerja di sektor teknologi yang terdampak PHK pada paruh pertama 2023 dibanding 6.000 orang yang kena PHK pada 2022.

LinkedIn, yang kini dikuasai oleh Microsoft, menghasilkan pendapatan lewat penjualan iklan dan memungut biaya langganan ke pekerja profesional di bidang perekrutan pegawai dan sales. Mayoritas pengguna memanfaatkan LinkedIn untuk membangun jejaring profesional untuk pengembangan bisnis dan karier.

Pada kuartal keempat tahun fiskal 2023, pendapatan LinkedIn naik 5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Pada periode sebelumnya LinkedIn mampu mencatatkan pertumbuhan pendapatan 10 persen.

Microsoft menyatakan bahwa pendapatan LinkedIn terkendala pemerosotan laju perekrutan dan belanja iklan yang menyusut. Di tengah perlambatan kinerja finansial, jumlah pengguna LinkedIn terus bertambah dan kini telah melampaui 950 juta akun.

Pada Mei lalu, LinkedIn telah melakukan PHK yang berdampak ke sebanyak 716 pegawai di divisi sales, operasional, dan support. Alasan PHK serupa, yaitu merampingkan operasi dan mengurangi lapisan sehingga perusahaan bisa mengambil keputusan lebih cepat. (AA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *