Pengaruh Penting CVC Bagi Startup

Corporate Venture Capital (CVC) kemunculannya terus bertambah seiring dengan pertumbuhan startup yang meningkat pesat di Indonesia dan di seluruh dunia. CVC merujuk pada perusahaan besar yang memutuskan untuk berinvestasi kepada startup.

Akan tetapi, berbeda dengan perusahaan modal ventura yang umumnya berorientasi pada margin profit, kehadiran CVC lebih berfokus pada penguatan sinergi antara startup dengan perusahaan konvensional, contohnya dalam hal perluasan wawasan pasar, modernisasi sistem industri, hingga penguatan reputasi brand.

Untuk merespons tren tersebut, MDI Ventures, CVC dari PT Telkom Indonesia, meluncurkan dokumen Whitepaper bertajuk“How Large Enterprise Can Enter CVC”. Laporan komprehensif ini memaparkan peran penting CVC bagi startup dan perusahaan, serta kontribusi CVC bagi kemajuan ekonomi digital di Indonesia.

Tak hanya itu, Whitepaper yang dirilis dalam acara Partner Day HUB.ID x Nex-BE Fest 2023 ini juga menunjukkan bagaimana CVC dapat menghasilkan laba dari investasi dan mendorong sinergi perusahaan secara dua arah.

“Telkom Indonesia senantiasa berkomitmen untuk mendorong inovasi teknologi dalam lanskap digital Indonesia melalui lini CVC kami, yakni MDI Ventures. Berdiri sejak tahun 2016, MDI Ventures bertujuan untuk menjembatani kolaborasi antara BUMN, perusahaan, dan startup digital, agar dapat tercipta nilai sinergi yang menguntungkan semua pihak. Kami berharap, peluncuran dari Whitepaper ini dapat menjadi referensi utama yang bermanfaat untuk semua pihak yang tertarik memasuki lanskap CVC,” terang Director Digital Business, Telkom Group Muhammad Fajrin Rasyid.

Salah satu isi paparan menarik dari Whitepaper MDI Ventures menunjukkan bahwa kehadiran startup meskipun menyebabkan disrupsi untuk bisnis konvensional tetapi juga menawarkan potensi menarik untuk bersinergi dengan perusahaan konvensional yang lebih mapan.

Contohnya, investasi MDI Ventures terhadap startup Privy yang memiliki spesialisasi sebagai Startup penyedia layanan tanda tangan dan identitas digital. Teknologi Privy diadopsi dan diintegrasikan ke seluruh bisnis Telkom Group hingga membuat proses secara keseluruhan lebih cepat, lebih efisien, dan lebih aman.

Perusahaan portofolio MDI Ventures lainnya, Zenlayer, startup penyedia layanan cloud yang berpusat di Los Angeles, Mumbai, dan Singapura, turut menjalin kemitraan strategis dengan Telin untuk menyediakan layanan IP Transit dan collocation.

Jaringan global Zenlayer dan keahlian Telin dalam infrastruktur telekomunikasi menciptakan sinergi yang kuat, memberikan solusi konektivitas yang lebih canggih untuk pelaku bisnis di seluruh dunia. Sejak tahun 2017 silam, Zenlayer dan Telin sudah berkolaborasi dengan edge data center dan layanan jaringan cloud.

Investasi dari CVC menawarkan beberapa keunggulan bagi startup. Pertama, di kebanyakan kasus, startup bisa mengakses sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan yang notabene lebih mapan.

Sumber daya ini bisa berupa aset, keahlian, data, ataupun koneksi bisnis. Kedua, investasi CVC memiliki kredibilitas tinggi, sehingga dapat meningkatkan tingkat kepercayaan investor eksternal terhadap potensi pertumbuhan startup. Tidak hanya itu, investasi CVC juga membuka lebih banyak kesempatan exit bagi startup, misalnya dengan akuisisi ke perusahaan induk CVC.

Di sisi lain, CVC juga bisa meraup keuntungan seperti: integrasi teknologi dan keahlian baru, membuka keran pendapatan baru di luar bidang bisnis inti, serta potensi imbal balik yang signifikan dari investasi (return on investment). Untuk membantu perusahaan yang tertarik untuk mengeksplorasi investasi melalui CVC, Whitepaper MDI Ventures pun memberikan checklist serta langkah-langkah untuk memulai pendirian CVC.

“Whitepaper ini merupakan yang pertama di Indonesia yang menyediakan paparan komprehensif terkait peran CVC di era ekonomi digital. Kami berharap, dengan semakin meluasnya wawasan terkait CVC, maka akan semakin banyak perusahaan serta startup yang menjalin sinergi dengan skema tersebut, terutama karena tren ini juga sejalan dengan fenomena global,” imbuh Muhammad Fajrin Rasyid.

Secara global, sejak tahun 2021 berhasil mencatatkan rekor tertinggi investasi CVC dengan 4.864 transaksi senilai total US$174,8 miliar.

Sementara itu, di tahun 2022, CVC bersikap lebih selektif dalam memilih startup untuk investasi, sehingga jumlah transaksi melandai ke angka 2.553 per kuartal kedua.

Dari angka tersebut, 60% diantaranya merupakan investasi ke startup tahap awal (early stage) dan mayoritas berfokus pada sektor terkait keberlanjutan lingkungan, seperti pengembangan energi alternatif, bioteknologi, dan pengurangan emisi karbon. (AA)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *